Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

DELUSIONAL JEALOUSY

 DELUSIONAL JEALOUSY Delusional Jealousy dihasilkan dari kondisi kesehatan mental yang disebut kecemburuan delusi, yang memiliki hubungan dengan kondisi mental lain, seperti skizofrenia , gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian. Orang dengan delusional jealousy memiliki keyakinan irasional bahwa pasangan mereka tidak setia, dan delusi ini sangat kuat sehingga mereka bahkan dapat memicu kekerasan. Tetapi pengobatan untuk kecemburuan delusi (dan gangguan delusi lainnya) bisa efektif, setelah diagnosis yang akurat dibuat oleh profesional kesehatan mental. Orang dengan gangguan delusi memiliki keyakinan, keyakinan, atau persepsi yang tidak selaras dengan kenyataan. Ide-ide ini mungkin mengandung unsur-unsur kebenaran, atau mereka mungkin sepenuhnya imajiner. Either way, mereka tidak terbuka untuk sanggahan dengan bukti dunia nyata, bahkan ketika bukti tersebut tersedia dalam kelimpahan. Kecemburuan delusi (juga dikenal sebagai kecemburuan tidak wajar) adalah salah satu jenis gan...

OTHELLO SYNDROME

 OTHELLO SYNDROME Kita mungkin pernah merasa cemburu atau merasa pasangan kita tidak setia karena hal tertentu. Tapi kalau menuduh pasangan kita tidak setia namun dengan sebatas keyakinan kita tanpa bukti, bisa jadi kamu terkena Othello Syndrome . Apa itu Othello Syndrome? Termasuk dalam Delusional Jealousy ,  Othello Syndrome  adalah kondisi dimana individu memiliki keyakinan kalau pasangannya tidak setia atau tidak bisa dipercaya tanpa adanya bukti yang jelas. Syndrome ini biasanya diiringi skizofrenia paranoid, penyakit parkinson, mengalami trauma otak, atau tumor otak. Apa saja gejalanya? - Adanya keyakinan dan pikiran yang salah kalau pasangan tidak setia tanpa adanya bukti yang kuat. - Delusi berlangsung selama kurang lebih 1 bulan. - Apa saja yang disampaikan (bukti atau ucapan) cenderung tidak masuk akal, tidak dapat dimengerti, dan biasanya bukan berasal dari pengalamannya sendiri. Penanganan seperti apa yang harus dilakukan? 1. Cognitive Behavior Theraphy (CBT)...